Topik Utama: Pendekatan strategis untuk menyelesaikan sengketa HAKI melalui litigasi dan negosiasi di tingkat nasional dan internasional.
Tujuan Pembelajaran:
- Memahami langkah dan strategi litigasi HAKI di pengadilan nasional dan internasional.
- Mempelajari teknik negosiasi yang efektif untuk menyelesaikan sengketa HAKI secara damai.
- Menyusun strategi litigasi untuk kasus-kasus HAKI yang kompleks.
1. Strategi Litigasi HAKI
A. Tahapan Litigasi HAKI di Pengadilan
Pendaftaran Gugatan:
- Ajukan gugatan ke Pengadilan Niaga untuk kasus pelanggaran HAKI di Indonesia.
- Lengkapi dokumen seperti bukti pendaftaran HAKI, bukti pelanggaran, dan perhitungan kerugian.
Proses Persidangan:
- Penggugat mempresentasikan bukti pelanggaran.
- Tergugat dapat memberikan argumen pembelaan, termasuk bukti bahwa pelanggaran tidak terjadi atau HAKI tidak valid.
Putusan Pengadilan:
- Pengadilan memutuskan apakah pelanggaran terjadi dan memerintahkan kompensasi atau penghentian pelanggaran.
B. Strategi Litigasi Internasional
Forum Penyelesaian:
- Pilih forum arbitrase seperti ICC atau WIPO Arbitration Center untuk sengketa lintas negara.
Persiapan Bukti Global:
- Siapkan dokumen hukum yang valid di negara-negara terkait.
- Gunakan bantuan pengacara lokal di yurisdiksi asing.
Eksekusi Putusan:
- Jika keputusan arbitrase diterima, gunakan Konvensi New York 1958 untuk menegakkan putusan di negara lain.
C. Langkah Proaktif dalam Litigasi
Injunksi Sementara:
- Ajukan perintah penghentian sementara untuk mencegah kerugian lebih lanjut selama proses hukum berlangsung.
Kompensasi yang Realistis:
- Ajukan tuntutan kompensasi berdasarkan kerugian nyata (materiil dan imateriil).
Analisis Risiko:
- Evaluasi kekuatan bukti dan biaya litigasi sebelum memutuskan untuk membawa kasus ke pengadilan.
2. Teknik Negosiasi Sengketa HAKI
A. Pendekatan dalam Negosiasi
Win-Win Solution:
- Cari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, seperti lisensi ulang atau kompensasi.
Mediasi Sebelum Litigasi:
- Gunakan mediator untuk menyelesaikan sengketa secara damai tanpa perlu ke pengadilan.
Kompromi Terstruktur:
- Tawarkan kompromi yang mencakup kompensasi finansial dan batasan penggunaan HAKI.
B. Langkah-Langkah Negosiasi
Kumpulkan Fakta:
- Pastikan semua bukti pelanggaran tersedia sebelum memulai negosiasi.
Tetapkan Tujuan:
- Tentukan apa yang ingin dicapai (penghentian pelanggaran, kompensasi, atau lisensi ulang).
Gunakan Pihak Ketiga:
- Jika negosiasi langsung gagal, gunakan jasa mediator atau arbitrator.
3. Studi Kasus: Litigasi dan Negosiasi HAKI
A. Kasus Apple vs. Samsung (Desain Industri)
Latar Belakang:
- Apple menggugat Samsung karena pelanggaran desain iPhone.
- Apple menuntut kompensasi miliaran dolar atas kerugian.
Strategi Apple:
- Fokus pada kekuatan desain yang terdaftar dan bukti pelanggaran.
Hasil:
- Apple memenangkan sebagian tuntutan, tetapi pengadilan mengurangi kompensasi yang diminta.
Pembelajaran:
- Litigasi HAKI yang kompleks membutuhkan bukti yang kuat dan strategi negosiasi untuk mencapai hasil yang optimal.
B. Kasus Google vs. Oracle (Hak Cipta API)
Latar Belakang:
- Oracle menggugat Google atas penggunaan Java API dalam sistem Android.
- Google mengklaim bahwa penggunaannya merupakan fair use.
Strategi Google:
- Membuktikan bahwa penggunaan API adalah inovasi dan mendukung kepentingan umum.
Hasil:
- Pengadilan memutuskan mendukung Google berdasarkan prinsip fair use.
Pembelajaran:
- Prinsip seperti fair use dapat menjadi pembelaan kuat dalam sengketa hak cipta.
4. Latihan Hari 2
Latihan 1: Simulasi Litigasi
- Pilih salah satu kasus sengketa HAKI (misalnya, pelanggaran merek atau hak cipta).
- Tugas:
- Rancang strategi litigasi, termasuk bukti yang akan diajukan dan tuntutan yang diminta.
Latihan 2: Simulasi Negosiasi
- Pilih skenario pelanggaran HAKI (misalnya, pelanggaran lisensi atau penggunaan merek tanpa izin).
- Tugas:
- Simulasikan negosiasi dengan pihak pelanggar untuk mencapai solusi damai.
Latihan 3: Analisis Kasus
- Pilih kasus nyata seperti Apple vs. Samsung atau Google vs. Oracle.
- Tugas:
- Analisis strategi litigasi atau negosiasi yang digunakan.
- Apa yang bisa dipelajari dari kasus tersebut?
Comments
Post a Comment